Definisi
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah <
60 mg/dL atau glukosa darah < 80 mg/dL dengan gejala klinis.
Hipoglikemi pada DM terjadi karena :
- Kelebihan obat/ dosis obat: terutama insulin, atau obat hipoglikemi oral
- Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif menurun : seperti pada penyakit gagal ginjal kronik atau pasca melahirkan
- Asupan makan tidak adekuat : jumlah kalori atau waktu makan tidak tepat
- Kegiatan jasmani berlebihan
Diagnosis
Gejala dan tanda klinis:
- Stadium parasimpatik: lapar, mual, tekanan darah turun
- Stadium gagguan otak ringan: lemah, lesu, sulit bicara, kesulitan menghitung sementara
- Stadium simpatik: keringat dingin pada muka, bibir atau tangan gemetar
- Stadium gagguan otak berat : tidak sadar, dengan atau tanpa kejang
Anamnesis:
- Pengguanaan preparat insulin atau obat hipoglikemik oral: dosis terakhir, waktu pemakaian terakhir, perubahan dosis
- Waktu makan terakhir, jumlah asupan gizi
- Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya
- Lama menderita DM, komplikasi DM
- Penyakit penyerta: ginjal, hati, dll
- Penggunaan obat sistemik lainnya: seperti penghambat adrenergic β
- Pemeriksaan fisik: pucat, diaphoresis, tekanan darah, frekuensi denyut jantung, penurunan kesadaran, deficit neurologic fokal transien
Trias whipple untuk hipoglikemia secara umum:
- Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia
- Kadar glukosa plasma rendah
- Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat
Diagnosis banding
- Hipoglikemia karena:
- Obat
- Sering: insulin, sulfonil urea, alcohol
- Kadang: kinin, pentamidine
- Jarang : salisilat, sulfonamide
- Hiperinsulinemia endogen: insulinoma, kelainan sel β jenis lain, sulfonil urea, autoimun, sekresi insulin ektopik
- Penyakit kritis : gagal hati, gagal ginjal, gagal jantung, sepsis, dan starvasi
- Tumor non sel- β : sarcoma, tumor adrenokortikal, hepatoma, leukemia, limfoma, melanoma
- Pasca prandial: reaktif (setelah operasi gaster), diinduksi alcohol
Terapi
Stadium permulaan (sadar)
- Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau sirop/ permen gula murni (bukan pemanis pengganti gula diet/gula diabetes) dan makanan yang mengandung karbohidrat
- Hentikan obat hipoglikemi sementara
- Pantau glukosa darah sewaktu setiap 1-2jam
- Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL (bila sebelumnya tidak sadar)
- Cari penyebab
Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan
curiga hipoglikemia)
- Diberikan larutan dektrosa 40 % 2 flc (50 ml)
- IVFD D10%, 6 jam per kolf
- Periksa GDS, bila GDS <; 50 mg/dL + bolus dekstrosa 40 % 2 flc (50 ml); bila GDS < 100 mg/dL maka + bolus dekstrosa 40 % 1 flc (25 ml)
- Periksa GDS setiap 1 jam setelah pemberian dekstrose 40%:
- bila GDS < 50 mg/dL --> + bolus dekstrosa 40 % 2 flc (50 ml);
- bila GDS < 100 mg/dL --> + bolus dekstrosa 40 % 1 flc (25 ml);
- bila GDS 100-200 mg/dL-->tanpa tambah bolus dekstrose 40%
- bila GDS <200mg/dL-->pertimbangkan menurunkan kecepatan drip D10
- Bila GDS < 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS setiap 2 jam, dengan protocol sesuai di atas. Bila GDS < 200 mg/dL maka pertimbangkan mengganti infuse D10 dengan D5 atau NaCl 0,9 %
- Bila GDS < 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS setiap 4 jam, dengan protocol sesuai di atas. Bila GDS < 200 mg/dLà pertimbangkan mengganti infuse D10 dengan D5 atau NaCl 0,9 %
- Bila GDS <100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, sliding scale setiap 6 jam
- <200 0
- 200-250 5
- 250-300 10
- 300-350 15
- <350 20
- Bila hipoglikemia belum teratasi, dipertimbangkan pemberian antagonis insulin seperti: adrenalin, kortison dosis tinggi, atau glucagon 0,5-1 mg IV/IM (bila penyebabnya insulin)
- Bila pasien belum sadar, GDS sekitar 200 mg/dL: hidrokortison 100 mg per 4 jam selama 12 jamatau deksamethasone 10 mg IV bolus dilanjutkan dengan 2 mg tiap 6 jam dan manitol 1,5-2g/Kg BB IV setiap 6-8 jam. Cari penyabab lain penurunan kesadaran menurun
Komplikasi : kerusakan otak, koma, kematian
Prognosis : dubia
Sumber: PB. PAPDI.2009.Penduan
Pelayanan Medik. Jakarta: Interna publishing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar